Friends of Abdul Halim Utama (AHU) in SMPN 1 Bogor

2007/06/06

Kebetulan Belaka?

Di tengah-tengah kesibukan tim editor dalam menghimpun interpretasi data, silakan saksikan berita berikut ini, disadur dari Road to 2009 PKS.

Nikahkan Lesbian, Ustaz Diserbu Warga

BOGOR: Gara-gara mengawinkan pasangan lesbian, rumah dan madrasah milik Ustaz Abdul Halim diserbu ratusan warga, Jumat (8/12). Pasalnya, warga menuduh Abdul Halim menyebarkan dan mengamalkan ajaran sesat.

Pasangan yang dikawinkan Abdul Halim adalah Herlina binti Awaludin, 28, yang berganti nama dengan Aditya Darmadi Satria Amanah dengan Siti Musarofah, 35, janda beranak empat. Warga yang menyerbu ratusan orang berasal dari tiga desa, yaitu Kampung Cibeureum, Kampung Empang, dan Kampung Pegentongan.

Usai salat Jumat, sekitar pukul 13.00 WIB, massa menyerbu madrasah Abdul Halim di Jalan Pacasan, Gang Zakaria RT 03/RW 7 Kampung Pasir Jaya, Kecamatan Bogor Barat. Namun, ketika itu, sang ustaz beserta puluhan santrinya sudah tidak ada.

"Untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan, ustaz dan para santrinya sudah mengosongkan tempat ini," ujar Kapolsek Bogor Barat Ajun Komisaris Hendro Sasworo. Hendro membenarkan penyerbuan itu terkait dengan dugaan penyimpangan ajaran yang dilakukan Abdul Halim. Ia dituduh menikahkan perempuan dengan perempuan.

Seorang tokoh masyarakat Kampung Cibeureum, Habib Muhammad bin Agil Alatas, mengaku sebenarnya kedatangan warga atas undangan polsek. Tujuannya untuk bermusyawarah dan membicarakan tentang adanya ajaran yang diduga sesat. Musyawarah digelar di Masjid Al-Muawanah, tak jauh dari madrasah sang ustaz dan berlangsung tegang. Musyawarah menghasilkan kesepakatan agar masjid dan madrasah yang merupakan tanah wakaf yang dikuasai Abdul Halim diserahkan ke warga.

Sebenarnya, ajaran sesat Abdul Halim sudah terkuak November 2005. Saat itu ia menikahkan Herlina dengan Siti Musarofah, yang ternyata adik kandung Abdul Halim. Herlina berubah kelamin menjadi lelaki dan berganti nama menjadi Aditya Darmadi Satria Amanah. Dia mengaku pada tahun 1996 diusir oleh ayahnya, Awaludin, karena kesal dengan kenakalannya. Awaludin menilai Herlina tidak pantas menjadi perempuan.

"Pada tahun 1997 ketika salat magrib, tiba-tiba ada bisikan ke telinga saya bahwa saya harus jadi laki-laki," aku Herlina ketika ditemui wartawan.


Kebetulan belaka? Nantikan investigasi tim editor berikutnya. א

2 comments:

Unknown said...

whew....

kok jadi seperti penulis yg sangat nge-fens sama terdakwa..?

Abdul Halim Utama Watch said...

Walaupun nampak tidak berguna dan berat, tetapi ini adalah tugas kami untuk mengawasi gera-gerik Abdul Halim Utama (AHU) sesuai tujuan AHU Watch.